Selasa, 20 November 2012

Dampak Media Sosial Pada Dunia Pendidikan



Indonesia sampai saat ini belum tergeser dari lima besar pengguna facebook di dunia. Jumlah “kicauan” di Twitter pun menempatkan Jakarta sebagai jawara di antara kota-kota sedunia. Gadget – yang memungkinkan penggunanya bersosial media – pun laris manis di negeri ini. Koneksi internet di Indonesia yang dianggap masih “lemot” pun tak menghalangi hingar-bingar media sosial di Indonesia.
Apakah kondisi tersebut menjadikan Indonesia, atau setidaknya dosen dan mahasiswa, bisa mengambil dampak positif dari media sosial?  Pertanyaan tersebut dikupas tuntas saat seminar di kampus kemarin (28/09/12) dengan tema: “Dampak Media Sosial pada Dunia Pendidikan“.
Seminar diawali dengan penjelasan peta jalan perkembangan media sosial, termasuk infrastruktur pendukungnya.  Mulai dari cikal bakal internet –ARPANET – di akhir tahun 60-an sampai Tim Benners-Lee  sebagai bapaknya World Wide Web (www). Ada pula Larry Page dan Sergey Brin dengan Google-nya yang fenomenal, Mark Elliot Zuckerberg dengan Facebook-nya. Byrne dengan Google plus-nya. Jack Dorsey cs dengan Twitternya. Atau, Reid Garrett Hoffman dengan dengan LinkedIn-nya.
Beberapa tahun terakhir ini begitu banyak media sosial bermunculan yang mulai menarik perhatian masyarakat. Sayangnya masyarakat masih belum mengoptimalkan penggunaan media sosial ini dengan baik. Malah banyak dampak negatif yang justru semakin menjamur karena penggunaan media sosial yang kurang bertanggung jawab.
Ternyata media sosial juga dapat membawa dampak positif dalam dunia pendidikan, contohnya beberapa universitas di Amerika telah mengadopsi media sosial untuk admisi, sumber pembelajaran di kelas, update berita seputar sekolah dan pelajaran dan hal lainnya. Beberapa jenis media sosial yang telah digunakan untuk hal ini antara lain blog, Linkdln, Facebook, message board, Twitter dan beberapa situs media sosial lainnya.
Berikut adalah beberapa hal yang melibatkan penggunaan media sosial di dunia pendidikan, yaitu :
1. Pendaftaran kursus profesi dengan menggunakan Linkedln. Pada dasarnya Linkedln adalah salah satu situs pembangun jaringan maya para profesional di dunia profesi dan usaha. Namun sering dengan perkembangan fitur dan pengoptimalan fungsi situs ini, situs ini juga dapat digunakan untuk mencari calon tenaga kerja profesional dan berbagi informasi seputar dunia profesi dan usaha
2. Pengumuman kelas dan update dari pelajaran yang diberikan guru melalui Twitter dan Facebook. Twitter merupakan salah satu situs microblogging yang hanya dapat menyampaikan pesan dalam 140 karakter sedangkan Facebook dapat menampilkan komentar pengguna ataupun halaman tertentu. Tak hanya dua media sosial yang telah disebutkan di awal, Ning juga merupakan media sosial yang dapat digunakan untuk dunia pendidikan. Situs Ning dapat digunakan untuk membantu membangun satu situs komunitas dalam kelas atau toopik pembelajaran. Meskipun berbayar namun Ning merupakan salah satu pembangun situs jaringan terlengkap dengan fasilitasupload video, foto, komentar pada blog dan fitur tambahan seperti live video streaming. Ning juga telah terintegrasi dengan Twitter, Facebook, dan Youtube.
3. Sumber pengajaran yang dapat dibagikan melalui beberapa blog seperti WordPress, Blogspot, Multiply dan blog lainnya.
4. Siswa-siswi menciptakan maskot sekolah di halaman Facebook untuk meningkatkan semangat mereka.
5. Beberapa kampus menyediakan tur secara virtual dan video-video yang memperkaya sumber pembelajaran dengan  menggunakan Vimeo dan Youtube kemudian disebarkan melalui akun Facebook, Twitter ataupun blog pengguna.
6. Pembangunan jaringan alumnus melalui media sosial seperti mailing list Yahoo, Google ataupun forum.
7. Penggunaan situs Quora untuk mendiskusikan bukan hanya pertanyaan teknis dan teori mengenai mata pelajaran mereka, tetapi juga mengenai guru dan pelajaran favorit mereka. Quora adalah salah satu situs yang manghubungkan anggotanya dengan sesuatu yang ingin diketahui melalui pertanyaan, memposting artikel dan berbagi kepada anggota lain tentang artikel tsb. Quora akan menyampaikan pertanyaan yang diajukan anggota kepada orang-orang yang terkait dengan topik yang dicari atau orang-orang yang memiliki kompetensi terhadap pertanyaan tsb. Dengan fasilitas board, anggota dapat mengumpulkan seluruh artikel dan ide yang dibagi dan seorang anggota dapat mengikuti board dari anggota lainnya. Anggota juga dapat menambahkan anggota lain sebagai kontributor dari boardnya.
8. Penjadwalan pertemuan siswa atau guru melalui situs Grubwithus atau yang lebih sering dikenal sebagai social dining network.
9. Foursquare dapat digunakan untuk mengetahui letak kampus dan beberapa lokasi strategis di ekitar kampus. Foursquare yang merupakan jejaring sosial  berbasis lokasi ini memang kebanyakan digunakan dengan perangkat mobile seperti telepon pintar. Penggunaan teknologi GPS dari telepon pintar pengguna akan mengambil data lokasi yang dikirim oleh pengguna tsb.

Referensi :
^ Seminar “Dampak Media Sosial terhadap Dunia Pendidikan” oleh Prof. Dr. I wayan Simri Wicaksana dan Dr. Ira Puspitawati., SPsi., MPsi.
^ http://mjeducation.co/penggunaan-media-sosial-dalam-dunia-pendidikan/?comments=true
^ http://media.kompasiana.com/new-media/2012/09/29/media-sosial-vs-kampus/

0 komentar:

Posting Komentar